Review Hotel Transylvania 3: A Monster Vacation (2018)




Medan, Film Medan - Film ke-18 buatan Sony Pictures Animation ini akan memperkenalkan tokoh baru sebagai villain. Dimana musuh utamanya bukan dari kalangan keluarga, berbeda dengan film pertama dan yang kedua. Kisah yang akan bercerita tentang keluarga drakula dan sekumpulan monster yang sedang berlibur. 

Diisi oleh bintang-bintang ternama seperti Adam Sandler sebagai Dracula, Selena Gomez sebagai Mavis, dan Joe Jonas sebagai Kraken. Lalu, ada pula sang sutradara yang ikut jadi pengisi suara Blobby, menggantikan Jonny Solomon. Ada juga Steve Buscemi, Asher Blinkoff, Keegan Michael Key, Fran Drescher, David Spade, Mel Brooks, dan Kevin James. Selain itu, juga ada pemenang Golden Globe, yaitu Andy Samberg, yang mengisi suara Jonathan yang juga suami Mavis.

Hotel Transylvania dan Hotel Transylvania 2 milik Direktur Genndy Tartakovsky menghabiskan banyak waktu mereka untuk berfokus pada monster dan manusia yang berusaha melewati ketakutan mereka satu sama lain. Dalam film pertama, Dracula (Adam Sandler) datang untuk menerima kehadiran Johnny (Andy Samberg) di hotel monsters-nya sekali putrinya, Mavis (Selena Gomez), "teman-teman" dengan Californian yang bodoh, sementara di sekuelnya. , Dracula dipaksa untuk berdamai dengan kemungkinan bahwa cucunya, Dennis (Asher Blinkoff), mungkin bukan vampir. Dalam karya terbaru serial ini, Hotel Transylvania 3: A Monster Vacation, beban menghadapi sejarah keluarga yang panjang karena takut akan "orang lain" bergeser ke Ericka van Helsing (Kathryn Hahn), kapten manusia dari kapal pesiar monster yang sebagian besar darinya film berlangsung.

Ditambah, terdapat beberapa lokasi baru yang unik, monster sight yang menginspirasi, dan perilaku para karakter yang masing-masing menarik perhatian. Kelucuan dari para monster cukup membuat kalian tertawa untuk sekadar melupakan keriwehan dunia. Semua tingkah karakternya yang buat penonton merasa terhibur.

Meski menceritakan tentang para hantu, tapi film animasi produksi Sony Pictures ini ingin menepis kesan seram lewat animasi yang lucu dan berwarna. Kalau diingat-ingat, di seri pertama dan kedua memang film ini sudah menyajikan banyak warna, tapi di seri ketiga ini warna-warna terangnya jauh lebih banyak.

Kekuatan dari seri ini terletak hampir seluruhnya di dalam ansambel  suara para aktornya, namun film baru ini sangat terfokus pada kehidupan cinta Dracula yang tiba-tiba berkembang sehingga banyak dari para pemain yang memberikan tawa terbesar dalam film-film sebelumnya, terutama Steve Buscemi, Keegan -Michael Key, dan Kevin James, sering dikesampingkan untuk memberi ruang bagi romansa yang remuk dan muram. Chris Parnell, yang memainkan karakter setengah manusia, setengah ikan, menawarkan rendering lucu "Pusat" Macklemore pada satu titik, tetapi semua pendatang baru terutama bertugas meluncur di suara mereka yang dapat dikenali.

Meskipun sebagian besar film ditujukan untuk anak-anak, ada lelucon untuk orang dewasa juga. Dalam satu urutan besar, werewolf dan istrinya menemukan klub anak-anak kapal dan menyadari seseorang akan rela memperhatikan anak-anak mereka sementara mereka lakukan apapun yang mereka mau. Plus lainnya termasuk desain kreatif The Lost City of Atlantis, dan pertempuran DJ. Sebagaimana bagian DJ battle antara musik Johnny dan musik Van Helsing, yakni musik baik vs musik jahat.   Kemudian muncul bagaimana Dracula yang tergila-gila dengan Erika, dan hubungan antara mereka terbata-bata akhirnya berkembang. Jelas  ini dimaksudkan penulis agar penonton untuk tetap fokus pada Dracula setiap saat.

Lelucon-lelucon yang ditampilkan cukup menghibur dan mampu mencairkan suasana. Dunia monster menyediakan banyak potensi karikatur dan lelucon visual, yang diketahui dan tidak menyia-nyiakan peluang untuk mengeksploitasi. Hanya ada begitu banyak lelucon monster-sentris yang harus dibuat sebelum mereka menjadi kosong, dan hanya begitu banyak cara untuk memberitakan toleransi sebelum terdengar lebih seperti moralisasi yang tumpul. Cara Tartakoovsky menggarap memang konsisten, tapi filmnya masih terasa biasa. Bukan berarti buruk, melainkan terlalu biasa. Tentunya penggemar ingin ada kejutan baru darinya.

Soal efek suara, film garapan Genndy Tartakovsky masih konsisten. Sejak film pertamanya, sudah menampilkan nada-nada ceria dan lagu-lagu hits dijamannya. Film ketiga ini pun masih dalam zona yang sama. Ledakan, suara tertawa, bahkan soundtrack-nya jadi penyempurna visual yang mengilap tersebut.

Pesan moral utama dari film ini masih mengangkat soal pentingnya keluarga. Hal ini sudah disampaikan sejak awal cerita di mana Mavis menyadari pentingnya keluarga untuk berkumpul. Melepaskan segala kesibukan masing-masing agar keharmonisan tetap terjaga.

Nilai-nilai keluarga, cinta, dan persahabatan masih jelas ditonjolkan dalam film ini. Nilai-nilai positif yang ditunjukkan para monster jadi arti bahwa tidak semua yang menakutkan itu negatif. Sebaliknya, meski manusia dianggap makhluk sempurna, bukan berarti tidak  luput dari kesalahan.


Hotel Transylvania 3: A Monster Vacation  2018  Sony Pictures Animat | 91 Menit
Genre(s): Horror, Comedy, Crime, Animation,Family
DirectorGenndy Tartakovsky
Writter:Genndy Tartakovsky & Michael McCullers
Film Editing by: oyce Arrastia
MusicMark Mothersbaugh

1 Comments

  1. Animasi ini mempunyai story telling yang bagus dan juga grafik yang bagus.. Good job

    ReplyDelete

Post a Comment

Previous Post Next Post