Anugerah Mustika Pustaka 2018



Medan, Film Medan - Setelah melalui tahapan penjurian yang berlangsung ketat, akhirnya Yayasan Sinema Manuproject Productions Indonesia telah menemukan peraih anugerah Mustika Pustaka tahun 2018. Ajang ini merupakan sayembara cipta cerita pendek yang diadakan Manuprojectpro Indonesia untuk menjaring ide cerita untuk film pendek yang berkualitas dan bermuatan nilai lokalitas Medan dan Sumatera Utara. 

Tahun ini, Mustika Pustaka mengambil tema "Kami Juga Indonesia" yang berusaha menggambarkan semangat masyarakat Tionghoa Sumatera Utara menanggapi isu pluralisme yang mereka hadapi. Sudut pandang pelajar yang menarik dan memiliki alur cerita yang menarik menjadi pilihan tim penjurian dari Yayasan yang terdiri dari Sutradara, Penulis Skenario, Sinematografer, Sound Producer, dan Editor yang dimiliki oleh Manuprojectpro Indonesia. 

Total peserta yang mengikuti sayembara ini berjumlah 80 orang yang merupakan pelajar SMA sederajat se-Sumatera Utara. Dari 80 orang peserta, dipilih 10 karya terbaik yang disusun ke dalam buku Antologi Cerita Pendek Mustika Pustaka 2018: Kami Juga Indonesia. Buku ini juga nantinya akan diedarkan secara terpisah setelah proses penganugerahan. 

Dari 10 karya tersebut, terpilihlah sebuah karya cerpen yang mengisahkan tentang seorang siswi yang memiliki bakat menulis dan punya cita-cita yang berbeda dan ditentang oleh ayahnya sendiri. Sebuah kisah perjuangan sosok tokoh Fanny yang punya kemauan keras untuk menunjukkan kepada ayahnya, bahwa ia mampu berprestasi bersama teman-teman yang berbeda dengan dirinya. Sebuah cerpen hasil karya Vita Harvi, siswi SMA Swasta Methodist-3 Medan

Selain mendapatkan piala dan sertifikat, pemenang sayambara Mustika Pustaka ini juga mendapatkan uang pembinaan sebesar satu juta rupiah dari Manuprojectpro Indonesia. Tak hanya itu, cerpen berjudul "Piala Yang Hancur" ini juga berkesempatan diangkat menjadi film pendek produksi Manuprojectpro Indonesia berikutnya. Pemenang juga akan mendapatkan kesempatan ikut dalam proses produksi film ini nantinya. Selain Vita, ada juga 9 penulis lainnya yang mendapatkan sertifikat penghargaan serta karyanya dimuat dalam buku Antologi Cerita Pendek Mustika Pustaka 2018: Kami Juga Indonesia. 

Yesika Natalina Sidabutar, S.S. selaku admin Yayasan, sekaligus tim penjurian dari bidang penulisan skripsi memberikan apresiasi terhadap karya-karya yang masuk pada sayembara kali ini dan berharap untuk ajang Mustika Pustaka tahun berikutnya mampu menjaring lebih banyak lagi penulis-penulis cerita pendek yang berbakat lainnya dari Sumatera Utara. 

Secara terpisah, penasehat Yayasan yang juga kepala Museum Djamin Gintings Sumut, Marsiria Sebayang, S.Pd. menitipkan pesan agar ajang ini menjadi sesuatu yang bernilai dan menjadi program tetap yayasan dalam menjaring potensi muda Sumatera Utara dalam berkarya, tidak hanya melalui film, melainkan juga bidang-bidang lain yang mendukung dalam produksi film. (MG)

Post a Comment

Previous Post Next Post