Review Trailer Wiro Sableng (2018)


Medan, Film Medan - Setelah ditunggu-tunggu akhirnya trailer film Wiro Sableng hadir untuk pertama sekali resmi melalui channel Youtube Lifelike Picture hari ini Sabtu (28/7). Trailer berdurasi dua menit tujuh detik ini menampilkan beberapa hal menarik yang kira-kira akan terjadi di filmnya yang akan rilis di layar bioskop nusantara 30 Agustus 2018 ini.

Trailer dimulai dengan potongan aksi dari Wiro (Vino G. Bastian) yang sedang memukul keras seseorang di depan sebuah rumah, kemunculan Mahesa Birawa (Yayan Ruhian) yang dilanjutkan dengan tawa Dewa Tuak (Restu Triandy alias Andi /RIF) yang berkata, "Muridnya sableng, gurunya gendeng!" di sisi Anggini (Sherina Munaf), kalimat yang khas untuk pembuka serial Wiro Sableng di era tahun 1997 di stasiun televisi RCTI. Musik genderang mengiringi potongan aksi ini dengan tulisan: Wiro Sableng, Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212, in cinemas, 30 August 2018. Penggabungan bahasa Indonesia pada judul dan informasi penayangan dalam bahasa Inggris. Mungkin karena film ini agak-agak Hollywood begitu maksudnya.

Beberapa orang berkuda muncul dalam bentuk siluet di depan bulan super besar berwarna merah, ngalah-ngalahin gerhana bulan paling besar di dunia! Plus seekor burung yang dijadikan transisi ke adegan selanjutnya. Sepertinya burungnya sejenis kampret karena tajam sayapnya.

Sebuah adegan penyerbuan ke sebuah desa oleh beberapa orang berkuda dan obor di tangannya kemudian disusul oleh sebuah sosok seram dengan celurit di tangan muncul di balik pintu. Ada bisikan nama yang kurang jelas terdengar tapi kira-kira bunyinya "Jatiwalu, Mahesa!", dilanjutkan dengan kalimat "merampas apapun yang kalian mau, tapi jangan sentuh yang jadi bagianku." Beberapa adegan keren dengan api, plus pedang sebesar batang kelapa tampak di sini, biar penonton merasa sadis.

Selanjutnya sepertinya adalah adegan seorang anak kecil dan ibunya Suci Bantari (Happy Salma)  dan seorang lelaki yang bernama Raden Ranaweleng (Marcell Siahaan) disiksa oleh sosok Mahesa Birawa. Mereka ini bapak dan ibunya Wiro kecil. Dan sesuai adegannya, mereka adalah orang penting di desa itu karena disisakan terakhir setelah semua rumah habis dibakar, sebelum nantinya Wiro diselamatkan dan dibesarkan Sinto Gendeng (Ruth Marini). Kami merasa Happy Salma sepertinya pasti tidak "happy" mengingat di film lainnya baru-baru ini, juga ada adegan rumah terbakar dan Happy Salma juga mati di film ini. Sebut saja Buffalo Boys (spoiler alert!Sebuah kebetulan yang sangat kebetulan sekali ya?

Ok, lalu yang bikin seru adalah munculnya bumper logo 20th Century Fox yang maha keren (seperti biasanya) dan bumper logo Lifelike Pictures. Kita disuruh menyaksikan si Mahesa Birawa muncul dari balik pintu besar plus diikuti adegan warga lari kocar-kacir di sebuah pasar. Ok, fix! Sekarang kita tahu bahwa Mahesa Birawa itu menakutkan!

Lanjut lagi beberapa wajah seram berupa topeng Jawa yang melotot mengepung sekelompok pengawal kerajaan berbaju biru tua mengelilingi Raja Kamandaka (Dwi Sasono), "Lindungi raja!", Seru para penjaga. dari adegan selanjutnya kita bisa menebak raja dan pasukannya kalah, karena muncul sosok Werku Alit (Lukman Sardi) yang berkata "Kerajaan telah diambil alih" kepada Permaisuri (Marcella Zalianty). Sepertinya dari kerajaan yang sama, karena bajunya sama-sama warnanya biru tua.

"Yang akan kau hadapi itu bukan lawan sembarangan" ucap Dewa Tuak kepada Wiro yang berbaju putih. Di belakangnya ada Anggini. Sepertinya di sini mereka udah tidak eskete-an lagi. Btw, untuk yang belum tahu, pemeran Anggini di serial aslinya dulu juga penyanyi! Namanya Helvy Maryand. Lagunya yang populer itu, Mas Joko. Yang nyanyinya, "Aduh pipiku dicium Mas Joko" itu lho.. yang "Tak u-uuuuk...." Lawas... Hihihihihihi....

Adegan aksi Wiro Sableng yang di depan tadi diulang, kali ini disambar dengan jeritan, "Eeeeee...." yang merupakan awal lagu paling dicinta sejuta umat penggemar silat karya Bastian Tito, bapaknya Vino Bastian. Musik ini kemudian memulai potongan aksi yang lebih cepat temponya. Tapi sungguh, musik yang berkolaborasi dengan musik gamelan Jawa itu benar-benar bikin merinding! Rindu dengarnya!

Aksi Wiro bertarung di sebuah kedai dengan aksi sablengnya, plus adegan-adegan bersama Sinto Gendeng, menampilkan dua gila ini duduk bersama, Wiro terbang mengejar kapak Naga Geni (Bajunya masih abu-abu, sepertinya bakalan ada adegan seru perubahan baju ini nanti jadi putih), dan adegan Wiro yang "kesetrum" saat mencoba mengangkat kapak yang sama yang menancap di atas sebuah batu di tengah hutan.

"Kabari seula, agar segera bersiap!" adalah kalimat selanjutnya mengiringi aksi Wiro yang berbalik tubuh dan menebar senyum, dan bersenjatakan parang panjang. Tak tahu itu ucapan siapa. 

Yang jelas selanjutnya ada kalimat, "Seorang pengkhianat berbicara tentang kesetiaan?" yang diucapkan Mahesa di tengah pasukannya dan api unggun yang membara. Sedang marah tampaknya.


Lalu kehadiran Anggini yang memberikan tendangan tinggi ke beberapa pasukan bertopeng, dan sebuah perkenalan, "Salam hormat tuan putri, aku Anggini, yang dilanjutkan dengan perkenalan seorang sosok gemuk (Fariz Alfarizi), "Aku Santiko, Bujang Gila Tapak Sakti" plus pertarungan keduanya bersama Wiro Sableng di atas sebuah pohon dengan efek CGI yang menurut kami norak. (Sekedar bocoran, kabarnya efek ini melibatkan 70 pembuat CGI segala. Apapun namanya, CGI sucks guys! Gak keren seperti practical effect yang dulu pernah jaya dengan tepung-tepung berserakan)

Dan tiba-tiba Bidadari Angin Timur (Marsha Timothy) berbaju biru cerah yang sempat kami kira sebagai princess Elsa Frozen terbang mendarat. Adegan pertarungan rame-rame menyusul, plus pertarungan antara Mahesa Birawa dan Wiro Sableng di sebuah sungai yang mendampingi sebuah dialog, "Aku Wiro Sableng, guruku Sinto Gendeng mengutusku untuk membawamu kembali ke Gunung Gede".

Sosok Raramurni yang diperankan Aghniny Haque, atlit taekwondo cantik muncul dan mencabut pedangnya hadir membuat rasa penasaran, ini siapa lagi? Cantik kaliiiii!

Dan yang ditunggu-tunggu, kehadiran Ken-Ken sang pemeran Wiro Sableng yang asli tiba-tiba muncul bertarung bersama Wiro Sableng di kedai makan (kami tahu karena pisang sesisir tergantung di dindingnya, hehehehe...). Ini adegan yang paling bikin hati kami seakan melonjak keluar! Setelah musik pembuka, kehadiran Ken-Ken yang kami cintai juga hadir dengan gaya khasnya!

Seperti tidak membiarkan kami kendor semangat nontonya, kemudian hadir adegan pertarungan Bidadari Angin Timur, close up wajah-wajah seperti Werku Alit, Kalasrenggi (T. Rifnu Wikana), Kakek Segala Tahu (Yayu A.W. Unru) dan pertarungan dengan adegan-adegan silat keren. Kami berharap semua jurus andalan Wiro Sableng seperti Kunyuk Melempar  Buah, Pukulan Sinar Matahari, dan Pukulan Angin Puyuh harusnya nanti ada di sini.

Lalu adegan mengulangi kalimat, "Muridnya Sableng, Gurunya Gendeng" si Dewa Tuak muncul lagi. Dan kami baru menyadari senyum Sherina Munaf itu maniiiis sekali. Duh. Pake ungu cerah pulak lagi ntu! Oh oya, celetukan (mungkin karena latahnya), "Eh!" dari Vino terdengar khas. Satu frame yang mengingatkan kami dengan Kasino di Warkop Reborn yang.... Ah sudahlaaaaah....

Lalu adegan pertarungan yang melibatkan Sinto Gendeng yang membaca mantra (Kami udah ulang sampe lebih sepuluh kali, baru kami dengar secara jelas, "Dharma.. jadilah satu..") di atas sebuah bukit  dan lagi-lagi adegan CGI norak berupa roh hijau keluar dari dalam raga mirip Vexana di Mobile Legends (Ya, kami main itu juga, Moba kok analoooog...), plus diakhiri dengan adegan pertarungan antara Wiro Sableng dan Mahesa Wirawa di sebuah ruangan. Eh, iya adegan yang terakhir ini persis seperti gerakan di film The Raid. Kami serasa de ja vu menyaksikannya. Kapak dilemparkan Wiro dan nempel di tulisan Wiro Sableng, Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212.

Sebuah potongan disisakan saat Bidadari Angin Timur berkata, "Sudah lama kami menunggu kamu" kepada Wiro yang cengengesan dan menjawab singkat, "Ah, masaaaaak!" 

Ok. Selesai! 

Kami tidak lupa menyebutkan harusnya ada beberapa sosok lain seperti Bajak Laut Bagaspati (Cecep Arif Rahman), Kalingundil (Dian Sidik), Ketut Ireng (Habibie), Pangeran (Yusuf Mahardika), Bergola Wungu (Asta), Pitala Kuning (Mardi), dan Seta Inging (Cupink Topan). Hanya saja di trailer singkat ini, mata kami tidak secepat itu untuk bisa menangkap kehadiran mereka semua. Sekilas sih kayaknya ada!

Kami sangat antusias menulis review ini. Bagaimana kalau kalian tonton langsung di bawah ini dan berikan komentar kalian di halaman ini? (MG)




Post a Comment

Previous Post Next Post